Langsung ke konten utama

Pembelajaran 4


Amatilah kain tradisional nusantara berikut ini.


Temukan segi banyak pada pola kain-kain di atas.

Segi banyak dibedakan menjadi segi banyak beraturan dan segi banyak tidak beraturan.

Kita akan bereksplorasi untuk menemukan perbedaannya.
1.      Amati dua bangun berikut. (jiplak ke kertas lain)
                                                  A                                                 B

2.      Ukurlah dengan penggaris, panjang setiap sisi bangun A dan B. Apakah panjangnya sama?
3. Bagaimana dengan ukuran sudutnya? Ukurlah dengan menggunting bagian ujung dan menempelkan satu sudut ke sudut lainnya.

4.      Tuliskan hasil percobaanmu pada tabel berikut.


Bangun A
Bangun B
Apakah nama bangun?


Ada berapa banyak sisi?


Apakah panjang semua sisi sama?


Ada berapa sudut?


Apakah besar semua sudut sama?




Segi banyak beraturan mempunyai seluruh sisi dan sudut yang sama besar.

Segi banyak tidak beraturan mempunyai panjang sisi dan besar sudut yang tidak sama.



Berdasarkan segi banyak yang kamu temukan pada pola kain di atas. Kelompokkan ke dalam tabel berikut.

Segi banyak beraturan
Segi banyak tidak beraturan



Sekarang, carilah 3 bentuk segi banyak beraturan dan 3 bentuk segi banyak tidak beraturan di sekitarmu. Buktikan dengan mengukur sisi dan sudutnya.

Segi banyak beraturan
Segi banyak tidak beraturan









1.      Manakah yang merupakan segi banyak beraturan? Jelaskan!


2.      Buatlah desain batik dari bangun segi banyak. Berikut adalah contohnya.





Bacalah teks tersebut kemudian carilah gagasan pokok dan gagasan pendukungnya. Tuliskan pada diagram-diagram yang tersedia!


Tari Kipas Pakarena


Tari Kipas Pakarena merupakan kesenian tari yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa.
            Kisahnya berawal dari perpisahan antara penghuni Boting Langi (negeri khayangan) dan penghuni Lino (bumi) pada zaman dahulu. Konon, sebelum berpisah, penghuni Boting Langi sempat mengajarkan kepada penghuni Lino cara menjalani hidup, seperti bercocok tanam, beternak, dan berburu.
            Cerita itu diabadikan dalam gerakan tarian. Makna gerakan tari Kipas Pakarena, seperti gerakan berputar searah jarum jam, melambangkan siklus hidup manusia. Gerakan naik turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada di bawah dan kadang di atas. Cara menari yang lembut mencerminkan karakter perempuan Gowa yang sopan, setia, patuh, dan hormat. Secara keseluruhan gerakan tari ini mengungkapkan rasa syukur.


Paragraf 1






Diskusikan hasilmu dengan hasil temanmu.

Seperti yang telah kamu ketahui sebelumnya, kita hidup penuh
dengan keberagaman. Di dalam keluarga, hampir setiap
anggotanya berbeda. Di sekolah, kamu mempunyai
teman-teman yang berbeda. Di masyarakat, kamu
mempunyai tetangga yang berbeda-beda. Tahukah
kamu? Perbedaan yang ada di keluarga, sekolah, dan
masyarakat akan menjadi indah apabila dilandasi
oleh persatuan dan kesatuan.
Apa sebenarnya makna persatuan dan kesatuan?
Untuk menjawabnya, mari kita lakukan kegiatan berikut.
• Ambil sebuah sapu lidi, cabut sebatang lidi dari sapu tersebut.
• Gunakan sapu dan sebatang lidi tersebut untuk menyapu.
• Bandingkan hasilnya.

Tulislah kesimpulanmu dan diskusikan jawabanmu secara berpasangan!


Kaitkan jawabanmu dengan keadaan masyarakat Indonesia yang berbeda-beda.
Pada umumnya, sapu lidi digunakan untuk menyapu. Bisakah sebatang lidi digunakan untuk menyapu? Tentu saja tidak! Lidi dapat digunakan untuk menyapu jika terdiri atas beberapa puluh atau ratus lidi yang diikat cukup erat menjadi satu.
Dengan menyatukan lidi-lidi dalam satu ikatan akan tercipta kekuatan yang besar. Jadi, persatuan dan kesatuan dapat diartikan kumpulan bagian-bagian yang dipersatukan. Hal itu merupakan bukti pentingnya kekompakan dalam mewujudkan persatuan. Dengan demikian, persatuan tidak mementingkan kepentingan diri sendiri atau kelompok, tetapi lebih mengutamakan kepentingan umum.


Ayo kita temukan contoh-contoh lain sikap persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.

Sikap menunjukkan persatuan dan kesatuan
Sikap tidak menunjukkan persatuan dan kesatuan









Menurutmu, apa yang akan terjadi jika kita memiliki sikap persatuan dan kesatuan?

Apa yang akan terjadi jika kita tidak memiliki sikap persatuan dan kesatuan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran 2

Pada saat menyaksikan Pawai Budaya, Udin sangat kagum dengan keindahan keberagaman budaya. Temukan sebanyak-banyaknya bangun datar yang ada pada gambar diatas. Apakah segi banyak itu? Segi banyak adalah kurva tertutup yang dibatasi oleh garis. Bentuk berikut adalah segi banyak. Bentuk berikut adalah bukan segi banyak. Berdasarkan bentuk di atas, diskusikan dengan kelompokmu 1.       Apakah segi banyak adalah kurva tertutup? Jelaskan! 2.       Apakah sisi segi banyak adalah garis lurus? Nah, sekarang coba amati lingkungan di sekitarmu. Bentuk segi banyak apa saja yang kamu temukan? Bentuk bukan segi banyak apa saja yang kamu temukan? Tulis hasil pengamatanmu di bawah ini! (masing-masing minimal 2) Segi B

TEMA 1 INDAHNYA KEBERSAMAAN Subtema 1 Keragaman Budaya Bangsaku

Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya kami dapat menyelesaikan modul Kurikulum 2013 untuk siswa kelas 4 SD ini. Modul ini disusun berdasarkan Standar Kurikulum 2013 yang lebih menempatkan siswa sebagai pusat kegiatan belajar. Modul ini juga dilengkapi dengan berbagai latihan untuk menguji kemampuan siswa. Penggunaan bahasa pada modul ini disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa agar dapat dipahami dengan mudah. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini. Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Siti Ningsih, M.Pd selaku dosen pembimbng mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar dan berbagai pihak yang telah membantu proses penyusunan modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya kepada para siswa. Mataram, 3 Juni 2018